1. Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran,
dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional
sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Merupakan kegiatan non fisik
(kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik. Sangat diperlukan dalam rangka
mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program
pembangunan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian
kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai
orang yang menduduki fungsi-fungsi tersebut secara tepat. Dilakukan demi
perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Harus diperhatikan
dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
3. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus
dilakukan untuk membina dan mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai.
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan
pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya
maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang baik dan memotivasi,
pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap, dan sebagainya.
4. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang
harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian
sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Sangat penting untuk
mengetahui sampai dimana pekerjaan sudah dilaksanakan. Dapat dilakukan
evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan
dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
Keempat kegiatan manajemen tersebut
tidak dapat terlaksana tanpa adanya sumber-sumber ataupun sarana yang harus
didayagunakan secara tepat. Sumber-sumber yang dimaksud disebut 6 M (The six M’s in management), yaitu:
- Manusia atau tenaga kerja (man power).
- Uang atau dana (money).
- Bahan-bahan atau material (materials).
- Mesin dan peralatan (machine and equipment).
- Tata kerja atau (methods)/
- Pasar (market).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar